Hy...
Buat para keyboardis ni ada info menarik dari project-D (thanx bro..)
Salah satu hal yg biking gw kagum sama Jordan Rudess (JR) yaitu kemampuannya bikin One Keyboard Full Orchestra yang udah dibuktikan dengan sempurna di lagu Six Degrees of Inner Turbulence (SDOIT) Dream Theater Di bagian Overture kita langsung dibikin terheran-heran, tapi percaya g percaya itu semua dilakukan hanya dengan 1 keyboard !!!
Setelah gw pelajari berpuluh-puluh kali DVD “Score” n potongan2 klip “Keyboard Madness” yg gw download, gw mau sedikit bagi2 ilmu tentang “jurus” satu ini, yg menurut gw harus dikuasai keyboardist.
Pertama kali gw jelasin dulu komponen2 yg ada didalam orchestra beneran yaitu :
1.Alat musik gesek (violin, viola, Cello, contrabass, dll) gunanya membentuk apa yg biasa kita denger “string section”
2.Alat musik petik (harpa, or biola yg dimainkan secara pizzicato/dipetik)
3.Alat musik tiup logam/brass (trumpet,trombone,horn,dll) gunanya mempertebal string section, atau bisa berdiri sendiri untuk membentuk kesan “megah”.
4.Alat musik tiup kayu/flute (flute,piccolo,clarinet, dll) biasanya untuk membentuk melodi. Dalam orchestra, bagian flute tidak perlu banyak pemain karena tidak memainkan chord (alat musik tiup bersifat “monophonic” ato 1 nada)
5.Alat musik perkusi bernada (Timpani, Tubular bell, dll) untuk memperkuat nada melodi, tapi tetap sebagai rhytm section
6.Alat musik perkusi tanpa nada (cymbal, chimes, gong, dll) untuk membentuk ritme lebih megah (bila diperlukan)
7.Alat musik lainnya (piano,organ,Rhodes,dll) sesuai kebutuhan
8.Suara manusia (choir section)
Sekarang kita coba gabungkan 8 elemen ini dalam keyboard kita. Tapi hal ini tergantung kemampuan keyboard kita. Oleh karena itu gw bagi 3 tingkatan
Low-End Portable Electone
(Semua bangsa PSR dan sederajat…)
Keyboard jenis ini g mungkin me-layer ke 7 elemen diatas sekaligus. Tapi paling enggak kita bisa membuatnya lebih lebar. PSR paling banyak hanya bisa memainkan 2 suara sekaligus, so, kt harus lebih sering ganti suara. Tips dr gw, gunakan ‘registration memory’ biar ganti suaranya cepet. Gunakan patch sesuai urutan lagu.
Contoh, di lagu “war inside my head”, gunakan patch brass section, di-layer dengan string section yg diturunkan 1 oktaf, volume string kecil aja. Pilih patch yg terdengar paling ‘lebar’. Lalu tambahkan efek reverb sesuai selera. Mirip kan? Contoh lagi, di lagu “about to crash (reprise)” yang bagian kaya lagu natal, gunakan fungsi split. Tangan kanan main melodinya, suara tubular bell di-layer dgn suara piccolo yg dinaikkan 1 oktaf, trus tangan kiri main rhytm pake male choir.
Mainstream Synthesizers / PCM (sample) based synth
(Korg X5D/Karma/Triton/Trinity, Roland Fantom X/Juno-G/XP-80, dll…:Thinking: )
Tergantung dari max pholyphonic dan max layer keyboard kita, di level ini kita bisa melakukan -apa yg JR sebut di DVD “Keyboard Madness”- sebagai “advanced layering”. Maksudnya, bukan hanya layer n split, tapi juga octave,keyboard zone dan velocity. Kebanyakan keyboard bisa sampai 8 layer, tapi ada yg 4 layer kaya fantom, ato bahkan Cuma 2 layer kaya Juno-D (keyboard gw ).
Contoh, di lagu “SDOIT” bagian “overture” n “goodnight kiss”. Orchestrasinya terdengar megah banget. Caranya, zona di tangan kiri, kita masukin sound trombone+cello+piano+male choir. Trus satu oktaf paling bawah, pasang suara timpani (jgn sampai tumpuk dgn 1 oktaf atasnya. Pasang hanya di zona jari kelingking). Di zona tangan kanan, pasang string orchestra+violin+brass section+female choir+ piano+tubular bell. Sesuaikan velocity masing2 instrumen dg dinamika permainan, atur octave, atur volume n panning (pengaturan panning bisa menciptakan ‘stereo image’ yg lebih tebel dan kesan chorus yg natural. Contoh string dominan di speaker kiri, brass dominan di kanan) poles dgn efek sesuai selera.
Contoh lagi di lagu “the spirit carries on”, layer dasarnya piano+string+brass+choir. Tangan kiri ditambah church organ yg dinaikin 2 oktaf, tangan kanan ditambah female choir. Mantaph sekaliii…
Tips dr gw, gunakan semua controller (knob/fader) yang ada pada keyboard kita secara optimal untuk mengatur parameter masing2 instrument secara realtime
HIGH-END Synthesizers / Variable Architecture synth
(Kurzweil K2600, Korg Oasys, advanced softsynth like Reason)
Karena keterbatasan budget, sebenarnya gw blm sampai level ini tapi gw memanfaatkan software Reason yg struktur synthesizer-nya sama kaya K2600 n Oasys.
Setingkat diatas level sebelumnya, di level ini, selain sample dari sound PCM, kita juga bisa menggunakan waveform yg kita buat sendiri (sine,square,triangle,pulse, dsb). Waveform ini berfungsi untuk “menambal frekuensi yg bolong” dan menambah rasa dari sample yg telah kita layer sedemikian rupa tadi. Karena sebenarnya waveform ini tidak diciptakan untuk berdiri sendiri.
Contohnya, pada sound piano, tambahkan sedikit sine wave. Gunakan fitur ‘keyboard tracking’, atur jangan sampai mengganggu frekuensi tinggi, sine wave hanya bekerja pada not-not rendah. Sound akan lebih tebal. Contoh lagi, untuk suara female choir, kita bisa membuat ilusi suara pria didalamnya. Caranya gunakan triangle wave yg diturunkan 1 oktaf, lalu atur dg keyboard tracking supaya tidak terdengar di frekuensi tinggi.
Perlu diingat, keberadaan waveform disini BUKAN SEBAGAI LAYER. Tapi bertujuan untuk lebih merangsang dan menggetarkan tulang2 telinga kita. Sedangkan sample-lah yg bertugas memberi kesan “realistis” pada telinga kita.
semoga infonya berguna...Thanx
Posting Komentar